KALENDER SUNDA

Siapa yang tak kenal dengan yang namanya kalender?

Kalender atau penanggalan atau almenak atau apapun namanya, sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Schedule pekerjaan/sekolah, jadwal libur, hari lahir, hari jadi, hari pernikahan, atau kegiatan sehari-hari lainnya tentunya merujuk pada suatu penanggalan. Bahkan dalam pertanian, kalender digunakan untuk menentukan hari/tanggal tanam dan panen atau aktivitas tani lainnya.

Jenis-jenis Kalender

Ada tiga jenis kalender yang dipakai umat manusia :
  • Pertama, kalender solar (syamsiyah, berdasarkan matahari), yang satu tahunnya adalah lamanya bumi mengelilingi matahari : 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik atau 365,2422 hari. Misalnya : Kalender Masehi, Iran dan Jepang.
  • Kedua, kalender lunar (qamariyah, berdasarkan bulan), yang satu tahunnya adalah dua belas kali lamanya bulan mengelilingi bumi : 29 hari 12 jam 44 menit 3 detik (29,5306 hari = 1 bulan) dikalikan dua belas, menjadi 354 hari 8 jam 48 menit 34 detik atau 354,3672 hari. Misalnya : Hijriyah, Jawa dan Sunda
  • Ketiga, kalender lunisolar, yaitu kalender lunar yang disesuaikan dengan matahari. Oleh karena kalender lunar dalam setahun 11 hari lebih cepat dari kalender solar, maka kalender lunisolar memiliki bulan interkalasi (bulan tambahan, bulan ke-13) setiap tiga tahun, agar kembali sesuai dengan perjalanan matahari. Adapun contoh kalender lunisolar adalah kalender Imlek, Saka, Buddha, dan Yahudi

Semua kalender tidak ada yang sempurna, sebab jumlah hari dalam setahun tidak bulat. Untuk memperkecil kesalahan, harus ada tahun-tahun tertentu menurut perjanjian yang dibuat sehari lebih panjang (tahun kabisat atau leap year).

Pada kalender solar pergantian hari berlangsung tengah malam (midnight) dan awal setiap bulan (tanggal satu) tidak tergantung pada posisi bulan. Adapun pada kalender lunar dan lunisolar pergantian hari terjadi ketika matahari terbenam (sunset) dan awal setiap bulan adalah saat konjungsi (Imlek, Saka, dan Buddha) atau saat munculnya hilal (Hijriyah, Jawa, dan Yahudi).

Tertarik mengetahui lebih jauh tentang kalender???
Mari kita simak beberapa artikel berikut :

Untuk Kalender Sunda, saya sendiri merasa sangat senang dan beruntung karena saya bersama beberapa teman dari LENTERA ZAMAN - LENTERA NUSANTARA berkesempatan untuk mempelajarinya secara private lansung dari seorang budayawan Sunda, Ali Sastramidjaja (Abah Ali) yang pada tahun 2005 telah membuat dan perkenalkan kembali kalender sunda atau Kala Sunda. Sayangnya beliau kini telah tiada, maka dari itu saya dan teman-teman akan mencoba meneruskan Kala Sunda ini dan berharap juga rekan-rekan semua bisa mempelajarinya. Sampai saat ini kami (LENTERA ZAMAN - LENTERA NUSANTARA) telah menerbitkan 3 Kalender Sunda(KALA SUNDA) dan mudah-mudahan bisa menerbitkan kembali untuk tahun depan (1947 Caka Sunda).